Jumat, 13 Juli 2018

Tanah Kelahiran

raja ampat sorong

Kelahiran merupakan suatu anugrah yang di nanti-nanti oleh seluruh umat manusia. Tidak jarang sebagian dari mereka bahkan memperingatinya sebagainya sebagai hari yang special. 

Tempat pertama kita dilahirkan juga memberikan kesan yang sangat berarti dan melekat erat sebagai tempat pertama paling berkesan yang telah menyambut kehadiran kita pertama kali didunia. Maka kebanyakan orang sangat mengingat tanah kelahiran mereka bahkan tidak jarang pula tanah kelahiran telah melekat dalam darah daging mereka.

Begitu pula dengan penulis. Di manapun kita di lahirkan, itulah yang telah anugrah ditakdirkan bagi kita. Penulis dilahirkan di sebuah daratan yang dengan kehendak Yang Maha Kuasa berbentuk seperti burung kasuari yang tidak lain merupakan bagian dari Tanah Nusantara Indonesia tepatnya di kota Sorong, Ibukota Papua Barat. Dengan tidak mengurangi rasa syukur penulis, menjadi bagian dari tanah Nusantara merupakan anugrah terbesar karena di manapun daratan tersebut, kita tetap selalu dalam lindungan Tuhan.

Penulis lahir dan besar di sebuah kota kecil dari bagian barat pulau papua, tepatnya di Kota Sorong. Kota Sorong merupakan kota terbesar kedua di tanah Papua setelah Jayapura. Kota yang terkenal akan minyaknya ini, sungguh menyimpan banyak kenangan indah bagi penulis sejak lahir. 

Sudah 10 tahun sejak penulis pergi meninggalkan kota kelahirannya tersebut untuk menimba ilmu di Pulau Jawa. Hal ini menggerakkan hati penulis untuk sedikit bercerita tentang kehidupan penulis di bagian barat Nusantara tersebut. Penulis lahir dan dibesarkan di Kota Sorong (SOQ) hingga menempuh Sekolah Dasar. Setelah lulus Sekolah Dasar, penulis melanjutkan sekolah tingkat lanjutannya di Ngawi dan tingkat lanjutan atas di Kediri. Dan kini penulis melanjutkan pendidikan tinginya di Malang, tepatnya di Universitas Merdeka Malang. Tentu saja,jika melihat orang yang berasal dari Papua walaupun bukan berasal dari kota yang sama, penulis merasa sangat senang. Penulis hanya mengunjungi tanah kelahirannya tersebut pada saat liburan panjang sekolah sehingga membuat penulis bagitu merindukan semua hal-hal manis yang penulis alami di sana.

Tapi sayangnya, tidak banyak orang yang berasal dari Papua tinggal ataupun kuliah di Malang yang penulis kenal. Penulis juga terkadang menjadi sorotan teman-teman di Malang ketika memperkenalkan diri karena tidak berkulit hitam atau berambut keriting, serta aksen penulis pun tidak mencerminkan orang yang berasal dari Papua. Walaupun begitu, penulis tetap bangga menyebut “saya berasal dari Sorong, Papua Barat”.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates